2019, Kementan Bagikan 40 Ribu Unit Alsintan

"Dengan demikian, produksi yang dicapai petani lebih tinggi. Pendapatan petani pun ikut naik," ujar Dadih.
Penggunaan alsintan, lanjut Dadih, juga mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian.
Sebab, mekanisasi pertanian telah mengubah pandangan masyarakat mengenai bertani.
"Dulu petani miskin, kumuh. Sekarang sejahtera. Lihat saja, dengan alat yang modern, petani bisa olah tanah, tanam, panen sambil telepon dan pakaian yang rapih. Ini mengubah mindset," lanjut Dadih.
Sekretaris Dirjen PSP Kementan Mulyadi Hendiawan menambahkan, berkat kontribusi penggunakan alsintan yang modern, produksi komoditas tanaman pangan utama, yaitu padi, jagung, dan kedelai, meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir.
Setiap tahunnya, rata-rata produksi padi mencapai 4,07 persen, jagung 12,5 persen, dan kedelai 8,79 persen selama lima tahun terakhir.
Sejak 2015, penerapan alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit. Pada 2016 sebanyak 148.832 unit, 2017 sebanyak 82.560 unit, dan 2018 mencapai 112.525 unit.
Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani, UPJA dan brigade alsintan.
Direktorat Jenderal Prasaranan dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) melanjutkan program mekanisasi pertanian.
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Standar Pelayanan RIPH
- Kementan Gelar Forum Komunikasi Publik Penerbitan Standar Pelayanan Produk PSAT