2022, Tahun Prestasi dan 3 Badai Besar di Polri, Jangan Songong

2022, Tahun Prestasi dan 3 Badai Besar di Polri, Jangan Songong
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpidato pada acara Rilis Akhir Tahun 2022 di Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (31/12). Foto: YouTube/Polri TV

Namun, kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa memang berdampak pada brand Polri.

“Tiga peristiwa besar itu memang besar sekali (pengaruhnya pada citra Polri),” kata Hermawan melalui video call dari Melbourne, Australia.

Oleh karena itu, Hermawan meminta Jenderal Listyo dan Polri tetap fokus pada tugas perlindungan, pengayoman, dan pelayanan. Arek Surabaya itu menyebut tiga tugas Polri tersebut dengan akronim limyomnan.

Hermawan meyakini citra Polri akan kembali meningkat jika para personelnya mampu bekerja dengan menyentuh perasaan masyarakat.

“Pak Kapori tenang, masalah itu akan teratasi. Pada 2023 tetap fokus pada linyomnan yang bisa menyentuh hati,” ujar Hermawan.

Penanggap lainnya, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Hermawan Sulistyo menilai tiga kasus besar yang menjadi sorotan publik itu merupakan bentuk teguran untuk Polri.

“Kalau saja tidak ada tiga kasus besar, laporan Kapolri itu (Rilis Akhir Tahun Polri) sempurna. Ini memang diketok Tuhan agar jangan songong,” ujar akademisi yang juga penasihat Kapolri itu.

Prof Kikiek -panggilan akrabnya- menyebut yang songong bukan Kapolri, melainkan jajaran Polri. "Kapolrinya enggak pernah ngomong," ucapnya.

Selama 2022, Polri melakukan berbagai hal signifikan yang mengangkat citranya. Namun, kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, & Teddy Minahasa memang mencoreng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News