2022, Tahun Prestasi dan 3 Badai Besar di Polri, Jangan Songong

Namun, kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, dan Teddy Minahasa memang berdampak pada brand Polri.
“Tiga peristiwa besar itu memang besar sekali (pengaruhnya pada citra Polri),” kata Hermawan melalui video call dari Melbourne, Australia.
Oleh karena itu, Hermawan meminta Jenderal Listyo dan Polri tetap fokus pada tugas perlindungan, pengayoman, dan pelayanan. Arek Surabaya itu menyebut tiga tugas Polri tersebut dengan akronim limyomnan.
Hermawan meyakini citra Polri akan kembali meningkat jika para personelnya mampu bekerja dengan menyentuh perasaan masyarakat.
“Pak Kapori tenang, masalah itu akan teratasi. Pada 2023 tetap fokus pada linyomnan yang bisa menyentuh hati,” ujar Hermawan.
Penanggap lainnya, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Hermawan Sulistyo menilai tiga kasus besar yang menjadi sorotan publik itu merupakan bentuk teguran untuk Polri.
“Kalau saja tidak ada tiga kasus besar, laporan Kapolri itu (Rilis Akhir Tahun Polri) sempurna. Ini memang diketok Tuhan agar jangan songong,” ujar akademisi yang juga penasihat Kapolri itu.
Prof Kikiek -panggilan akrabnya- menyebut yang songong bukan Kapolri, melainkan jajaran Polri. "Kapolrinya enggak pernah ngomong," ucapnya.
Selama 2022, Polri melakukan berbagai hal signifikan yang mengangkat citranya. Namun, kasus Ferdy Sambo, Tragedi Kanjuruhan, & Teddy Minahasa memang mencoreng.
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH