216 Terduga Terorisme Sudah Ditangkap, Paling Banyak dari Kelompok JAD
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyatakan sepanjang 2021 ada 216 orang yang ditangkap terkait kasus dugaan tindak pidana terorisme.
"Terdata dari Januari hingga Mei 2021 terdapat 216 orang," kata Boy Rafli dalam rapat kerja BNPT bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/5).
Menurutnya, dari 216 itu, tujuh di antaranya ditangkap atas dugaan bergabung ke dalam kelompok Jamaah Islamiyah.
Sebanyak 144 ditangkap atas dugaan bergabung ke kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan satu orang deportan.
Mantan Kapolda Papua dan Banten itu memaparkan selama 2021, sejumlah aksi teror terjadi di beberapa daerah di Indonesia.
Dia menyebut antara lain aksi teror terjadi di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 lalu. Kemudian, aksi penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021, dan tindakan teror yang dilakukan oleh kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT).
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu menambahkan khusus kejadian di Makassar, BNPT melakukan langkah koordinasi setelah teror terjadi. Setidaknya hal itu untuk memastikan aksi teror tidak menyerempet ke persoalan agama.
"Untuk kejadian di Makkasar, BNPT langsung melaksanakan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme, Forum Komunikasi Umat Beragama, para pimpinan organisasi keagamaan, perwakilan dari tokoh perempuan," ujar jenderal bintang tiga Polri itu.
Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa sepanjang 2021 sudah 216 orang yang ditangkap terkait kasus dugaan tindak pidana terorisme. Ini perinciannya.
- Densus 88 Antiteror Bekuk 7 Terduga Anggota JI
- Diakui International Police Organization, Pemuda Ini Siap Berkontribusi Jaga Keamanan
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran
- Kepala BNPT Imbau Semua Jajaran Tetap Waspada dan Jaga Kondusivitas Jelang Lebaran
- Lawan Konten Radikal di Internet, BNPT Ajak Semua Pihak Sebar Narasi Moderat
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme