220 Orang Pernah Meregang Nyawa di Daerah Ini

jpnn.com, LABUHA - Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan memperingati Hari Malaria se-Dunia 2018, di Aula Kantor Bupati, Rabu (25/4). Tema yang diangkat "Halsel Bersiap Menuju Eliminasi 2021".
Acara diawali dengan pembacaan Deklarasi Halmahera Selatan Bebas Malaria tahun 2021 oleh Bupati Bahrain Kasuba, didampingi Ketua Tim penggerak PKK Nurlaila Muhammad, Perwakikan Unicef Indonesia, Konsultan Unicef Malut, serta Unsur Forkopimda Halsel.
Dalam sambutannya Bahrain Kasuba mengatakan, penyakit malaria pada 2003 lalu pernah mengakibatkan lebih dari 220 orang meninggal dunia di Halsel.
"Kemudian, pada 2007 lalu mengakibatkan 63 orang meninggal dunia dan 3.000 orang terkena malaria," ujarnya.
Menghadapi kondisi yang ada, Bahrain pada 2007 dan 2008 lalu saat menjabat Ketua DPRD Halsel bersama Pemda yang ada, mengalokasikan 40 persen Alokasi Dana Desa (ADD) untuk penanggulangan malaria.
"Alhamdulillah dengan upaya tersebut berhasil menurunkan angka kematian malaria," ucapnya.
Bahrain juga mengatakan, lewat program 'Lacak Malaria' sangat membantu percepatan Halsel Bebas Malaria.
Pada kesempatan yang sama perwakilan Unicef Indonesia Endang Sumiwi mengatakan, Halmahera Selatan dianggap berhasil dalam program penanganan malaria.(gir/jpnn)
Penyakit malaria pada 2003 lalu pernah mengakibatkan lebih dari 220 orang meninggal dunia di Halsel.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Juwita Jadi Korban Begal Sadis di Bandung, Begini Kronologinya
- 532 PPPK dan 43 CPNS Resmi Dilantik, Wali Kota Farhan Sampaikan Pesan Khusus
- Tes PPPK Tahap 2 Malinau Lancar, 9 Peserta tak Hadir Pada Hari Pertama
- Seleksi PPPK Tahap 2 Nunukan Siap Digelar, Jadwal & Lokasi Sudah Disiapkan
- Penemuan Mayat Dalam Kamar Kos di Cianjur, Ada Luka yang Bikin Curiga
- Mobil Barang Terlibat Tabrak Lari, Pengejaran Berlangsung Dramatis