24 Dokter Meninggal Dunia, Kebanyakan Gara-Gara Pasien Corona

Sebab, dokter itu menganggap bahwa dirinya tidak bertugas di rumah sakit yang khusus menangani corona.
"Si pasien tidak mengerti kalau dia sudah terinfeksi, dan si dokter pun tidak mengetahui dan kewaspadaanya kurang karena dia datang ke dokter tanpa mengatakan memiliki gejala seperti Covid-19," jelas dia.
IDI, kata Daeng, telah meminta dokter membatasi praktik selama masa pandemi corona, kecuali pada hal-hal yang daruat.
Jika terpaksa praktik, dokter bisa mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap ketika menangani pasien secara tatap muka.
"Kalau dia terpaksa melakukan praktik tatap muka, semua pasien yang dihadapi Covid-19 atau non-Covid-19, kami minta memakai APD sesuai dengan petunjuk pencegahan penularan Covid-19," tutur dia. (mg10/jpnn)
Hingga Sabtu (18/4) ini, IDI mencatat ada 24 dokter meninggal dunia lantaran terinfeksi corona.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya