2.540 Hektare Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak

2.540 Hektare Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak
Kondisi tanaman jagung yang rusak akibat terserang hama ulat grayak. Foto: ANTARA/Aloysius Lewokeda

jpnn.com, KUPANG - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mauritius Terwinyu da Cunha mengemukakan, sebanyak 2.540 hektare lahan tanaman jagung di kabupaten setempat rusak akibat diserang hama ulat grayak.

“Serangan hama ulat grayak ini terjadi sejak bulan lalu dan umumnya terjadi di wilayah utara Sikka,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Selasa (11/2), terkait serangan hama ulat grayak di wilayah kabupaten yang berada di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Dia mengatakan, serangan hama ulat grayak terjadi secara masif sejumlah kecamatan di sekitar Pantai Utara Sikka seperti Kewapante, Kangae, Alok, Alok Timur, Alok, Barat, Magepanda, dan sedikit di Waigete.

Wilayah-wilayah tersebut, lanjut dia, memiliki curah hujan yang rendah dibandingkan dengan wilayah tengah dan selatan sehingga hama ulat grayak berkembang biak dengan cepat.

“Kondisi tanaman di wilayah utara memang sekarang lagi kekeringan, layu, dan stres, sehingga mudah terserang ulat grayak,” katanya.

Dia mengatakan terkait upaya penanganan pihaknya menyediakan bantuan berupa obat insektisida dan fasilitas semprotan tangan untuk membantu pengendalian hama.

Hanya saja, lanjut dia, penanganan dengan pendekatan kimiawi seperti ini tidak dianjurkan karena mengandung zat beracun yang bisa membunuh tanaman.

“Meskipun kami sudah pasok obat dan fasilitas ini tapi kami tidak anjurkan untuk jadi prioritas karena kondisi tanaman lagi kering,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mauritius Terwinyu da Cunha mengemukakan, sebanyak 2.540 hektare lahan tanaman jagung di kabupaten setempat rusak akibat diserang hama ulat grayak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News