27 Tahun Jadi Guru Honorer, Masih Mengajar Anak-anak Buta Huruf di Rumah Reot

27 Tahun Jadi Guru Honorer, Masih Mengajar Anak-anak Buta Huruf di Rumah Reot
Guru honorer bernama Rohila (berdiri) yang tinggal di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, menyaksikan rumahnya direnovasi oleh jajaran Ditlantas Polda Riau pada momen Hari Guru Nasional, Jumat (25/11). Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com - Tekad Rohila mencerdaskan anak-anak bangsa tak surut oleh keterbatasan. Guru honorer itu mencerdaskan generasi mendatang di lingkungan sekitar rumah tinggalnya.

Laporan Ganda Marito, Pekanbaru

JUMAT (25/11) menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Rohila. Pada hari itu, puluhan polisi mendatangi rumahnya.

Rohila tinggal di rumah berdinding kayu di Kelurahan Labuh Baru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Dia menyandang status janda sejak suaminya meninggal dunia pada 2015.

Di rumah reot itulah Rohila sendirian membesarkan dua anaknya, Wempi Yuda Pratama dan Dwika Saputri. Kini Wempi si sulung sudah berusia 25 tahun, sedangkan Dwika si bungsu berumur 18 tahun.

Rohila menghidupi keluarganya dengan penghasilannya dari profesinya sebagai guru. Statusnya guru honorer di SDN 5 Kota Pekanbaru.

Sudah 27 tahun lamanya Rohila menjadi guru honorer. Sejak 27 tahun silam, statusnya tetap guru honorer.

Gaji yang diterima Rohila masih jauh di bawah Upah Minimum Kota (UMK) Pekanbaru yang untuk tahun ini dibanderol Rp 3,049 juta.

Tekat guru honorer bernama Rohila ingin mencerdaskan bangsa mulai dari lingkungan terkecil di sekitar rumah tinggalnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News