Perjuangan Mustam demi Anak dan Inspirasinya untuk Polisi di Hari Pahlawan

Perjuangan Mustam demi Anak dan Inspirasinya untuk Polisi di Hari Pahlawan
Jajaran Ditresnarkoba Polda Riau mengunjungi Mustam dan putranya yang menderita hidrosefalus di sebuah gubuk di Jalan Kartama, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (10/11). Foto: Rizki Ganda Marito/JPNN.com

jpnn.com - Mustam bukanlah orang yang berkecukupan. Namun, perjuangannya demi anaknya yang menderita hidrosefalus menginspirasi jajaran Polda Riau tentang bagaimana menjadi pahlawan untuk lingkungan terdekat.

Laporan Rizki Ganda Marito, Pekanbaru

AKBP Nandang Lirrama mendatangi sebuah gubuk di dekat Jalan Kartama, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (10/11).

Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Riau itu bersama anak buahnya bermaksud menemui Mustam di tempat tinggal berdinding papan dan beratap seng itu.

Mustam sebagai sahibulbait menyambut AKBP Nandang yang datang bersama  Kasubdit 1 Ditnarkoba Polda Riau Kompol Hotmartua Ambarita secara ala kadarnya. Pria paruh baya itu hanya mengenakan kaus berkerah dan bercelana pendek.

Tidak ada meja maupun kursi di tempat Mustam menerima tamunya itu. Siapa pun yang datang ke gubuknya diterima dengan berlesehan di lantai.

Di lantai itu pula terdapat kasur tipis tempat Ayunda tergolek lemah. Ayunda yang kini berusia 37 tahun adalah putra Mustam.

Mata Ayunda hanya menatap langit-langit gubuk tempat tinggalnya. Sesekali dia bersuara, seolah mengisyaratkan rasa senang ketika tahu ada polisi menjenguknya.

Mustam menjual seluruh hartanya demi menyembuhkan anaknya yang menderita hidrosefalus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News