28 Orang Tua Wisudawan Tewas

Pesawat yang Ditumpangi Jatuh di Utara Papua Nugini

28 Orang Tua Wisudawan Tewas
28 Orang Tua Wisudawan Tewas
Beberapa saat sebelum kecelakaan terjadi, Kapten Bill Spencer yang memiloti pesawat nahas itu sempat melaporkan situasi darurat. "Saat itu, di lokasi kejadian memang sedang terjadi badai. Cuaca sangat buruk. Pilot sempat mengatakan hendak melakukan pendaratan darurat tapi pesawat malah jatuh dan mesinnya terbakar," terang Maskapai PNG dalam pernyataan tertulis.

Sebenarnya, Spencer yang saat itu bertugas bersama kopilot Campbell Wagstaff adalah pilot senior. Pria 64 tahun itu sudah menerbangkan berbagai jenis pesawat dalam waktu 45 tahun terakhir. Selama 35 tahun, dia khusus melayani rute penerbangan di Papua Nugini dengan jenis pesawat yang sama dengan Bombardier Dash 8. Sedangkan, Wagstaff sudah memiliki 2.500 jam terbang.

Meski cuaca buruk diduga kuat sebagai penyebab kecelakaan, Maskapai PNG tetap melakukan investigasi menyeluruh. "Kami akan menyelidiki berbagai faktor penyebab. Seperti faktor cuaca, bahan bakar dan gangguan teknis," terang maskapai tersebut. Sampai penyelidikan berakhir, Maskapai PNG mengandangkan 11 pesawat Bombardier Dash 8 yang mereka miliki.

"Ini bentuk komitmen kami kepada masyarakat Papua Nugini, termasuk keluarga dan kerabat korban tewas serta para korban yang selamat," papar Erastus Kamburi, jubir Maskapai PNG, dalam jumpa pers. Dia juga berjanji akan terus mendampingi para korban selamat dan kerabat serta keluarga korban tewas, baik secara finansial maupun material. (AP/AFP/hep/ami)

PORT MORESBY - Cuaca buruk membuat pesawat jenis Bombardier Dash 8 milik Maskapai PNG celaka. Kamis lalu (13/10), pesawat yang mengangkut total 32


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News