29,6 Persen Profesional Ingin Indonesia jadi Negara Islam

29,6 Persen Profesional Ingin Indonesia jadi Negara Islam
Alvara Research Centre dan Mata Air Foundation merilis survei terkait radikalisme. Foto: source for JPNN.com

Mas'ud menuturkan bahwa Gus Dur pada tahun 2005 sudah mengingatkan tentang apa yang sekarang di depan mata terjadi. Yakni bahwa kaum radikal itu sederhana tapi sangat brilian. Cepat pakai baju Islam dan mengkafirkan yang lainnya. Bahkan berani membunuh secara karakter maupun membunuh beneran.

"Teologi mereka sangat literal dan selektif tanpa tafsir yang kontekstual. Itulah yang memengaruhi muslim Indonesia. Mereka sempit berpikir tapi ekspansioner. Kelompok ini selalu mencari kelemahan lawan dan sesama muslim. Mereka siap menyerang kapan saja," tegas Mas'ud.

Dia pun mengingatkan bahwa inilah waktunya bagi semua kaum beriman untuk memahami bahwa ada bahaya yang mengancam kemanusiaan. "Tak bisa ditanggapi secara biasa saja. Sebab radikalisme ini ancaman kemanusiaan yang nyata. Makanya kita harus satu melawan hal ini," katanya. (adk/jpnn)


Radikalisme telah masuk ke kalangan kelas menengah dan terdidik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News