3 Alasan Mengapa MotoGP 2017 Digeber di Sentul

3 Alasan Mengapa MotoGP 2017 Digeber di Sentul
Menpar Arief Yahya saat menerima CEO Dorna SL, Carmelo Ezpelata di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, 20 Mei 2015 lalu.

Bagaimana dengan media velue MotoGP? Lebih spektakuler lagi, jika dihitung kapitalnya. Tahun 2014 saja, ada 207 media elektronik, 896 spot, 64 TV, 2 spot per hari selama 7 hari. Jika harga per spot Rp 10 juta saja, sudah hampir Rp 2 Triliun. Belum media cetak, social media, radio dan out door? 

Jumlah personil media yang bakal mengabadikan momen-momen istimewa di Sirkuit Sentul ada 4.225 jurnalis. Ditambah 344 reporter radio, social media 92 juta pengunjung.

“Nah selain direct tourism yang hadir karena MotoGP, brand Wonderful Indonesia akan semakin mendunia pula. Jika dipromosikan sendiri, harus berinvestasi berapa? Promosi pariwisata kita sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. 

Dan Managemen Dorna SL juga akan mempromosikan logo Wonderful Indonesia di 19 seri MotoGP di negara lain,” papar lulusan ITB dan Unpad Bandung itu.

Arief Yahya juga menyebutkan, hitungan velue yang di atas Rp 3 Triliun, dengan keluar biaya Rp 130 M, itu angka yang sangat seksi. Swasta juga pasti terpikat dengan komposisi angka tersebut. 

“Tidak mahal, dibandingkan benefit dan impact yang bisa dihasilkan,” jelas Arief Yahya. Bagi Carmelo Ezpelata, bos Dorna SL yang jauh-jauh terbang 20 jam dari Madrid, Spanyol ke Kantor Kemenpar, sekitar 3-4 jam, lalu balik lagi via Halim Perdana Kusumah dengan jet pribadinya, tentu juga punya kepentingan untuk tampil di Indonesia.

“Kami melihat pasar motor di Indonesia yang luar biasa. Karena itu, kami tertarik untuk menggelar satu seri, diantara 20 seri di Indonesia,” sebut Carmelo Ezpelata. Dia meminta tiga syarat yang harus dipenuhi, sebelum membawa pengebut-pengebut top dunia ke Jakarta. Harus ada jaminan dan kerjasama dengan pemerintah, harus ada sirkuit yang standar internasional, dan harus ada tim organizer yang mampu.

Saat memberikan keterangan pers, hadir juga Nanan Sukarna, Ketua Umum PP IMI, Tinton Soeprapto, Direktur Sirkuit Sentul, Ananda Mikola, Manager Sirkuit Sentul dan Prof Faisal dari Kemenpora.

Hiruk pikuk soal Indonesia bakal menjadi tuan rumah balapan paling bergengsi di dunia, MotoGP 2017, tak bisa dihindari.  Pecandu ngebut dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News