3 Hal Penting Saat Berkendara di Kondisi Hydroplaning

3 Hal Penting Saat Berkendara di Kondisi Hydroplaning
Berkendara saat hydroplaning. (Foto: ridha/JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Masih ingat MotoGP Inggris pekan lalu dibatalkan karena masalah genangan air atau hydroplaning. Kondisi ini memang cukup mengganggu keselamatan berkendara karena cengkraman ban akan berkurang di atas aspal.

Sadar akan keselamatan berkendara tersebut, Daihatsu mengajak beberapa komunitas mobil daihatsu di bawah naungannya dalam kegiatan berbagi pengetahuan antisipasi hydroplaning saat berkendara.

“Hydroplanning terjadi pada saat berkendara di jalan basah, yang menyebabkan ban mengambang (tidak menyentuh jalan) ketika melewati genangan air, yang paling terburuk dapat mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali,” papar Executive Coordinator CSVC division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Budi Mahendra.

Menurut Budi, hal-hal yang harus diperhatikan pada ban sehingga berkendara menjadi aman dan nyaman antara lain;

Kecepatan
Ketika hujan sebaiknya kecepatan maksimal kendaraan 70 km/jam, dan perhatikan kecepatan kendaraan di sekitar, hal ini dilakukan untuk meminimalisir terjadinya selip pada kondisi jalan basah.

Kondisi Ban
Pada musim hujan, ban yang prima adalah hal yang sangat penting, sehingga sebelum berkendara sebaiknya memeriksa kembangan ban mobil dalam keadaan baik.

Saat membeli ban pilihlah ban yang direkomendasikan untuk permukaan kering dan basah.

Tekanan Angin
Sebelum berkendara, sebaiknya memeriksa tekanan angin pada ban, apakah sudah sesuai dengan standar tekanan angin yang ditetapkan (sesuai dengan spesifikasi standar masing-masing kendaraan)

Kondisi genangan air di atas aspal (hydroplaning) tentu cukup mengganggu para pengendara terutama dalam hal keselamatan. Lantas bagaimana menyiasatinya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News