3 Langkah Strategis TDA Menghadapi Pandemi COVID-19
“Program itu dapat menyelamatkan dua hal, yakni UMKM konveksi bisa terus jalan dan tidak mem-PHK karyawannya, seklaigus produksi APD sesuai standar medis dapat membantu rumah sakit yang kekurangan APD,” lanjut Donny.
Menurut Donny, corona yang mengguncang ekonomi dunia ini menyimpan peluang besar Indonesia untuk berdikari. Tiongkok sebagai produsen yang barangnya membanjiri Indonesia pasti akan lama start engine-nya.
“Paling tidak, minimal sampai bulan Desember 2020, Tiongkok baru akan fokus pada market dalam negeri mereka. Sehingga ada kekosongan barang-barang yang biasa diimport dari Tiongkok ke Indonesia,” ungkap Donny.
Donny pun mengajak semua pelaku UMKM agar bersatu dan bersinergi membangun ekonomi di tanah air. Sesuai tagline TDA, Kolaborasi Untuk Negeri.
“Kekosongan supply inilah yang harusnya bisa dimanfaatkan perusahaan-[erusahaan lokal Indonesia. Ada waktu minimal enam bulan untuk memperkuat bisnis di bidang yang disupply produk-produk China tadi. Perlu kerjasama antar pihak baik UMKM dan pemerintah untuk serius dalam program ini,” pungkas Donny.(mg7/jpnn)
Komunitas Tangan Di Atas (TDA) telah menerapkan tiga langkah strategis dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace
- Sambut Hari Kartini & Bumi, Tokopedia Bagi Kisah Inspiratif, Simak
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Lestari Moerdijat Harap Pengembangan Sektor UMKM Harus Sinergi dengan Potensi Desa
- Bea Cukai Dorong Ekspor UMKM Lewat Kolaborasi dengan Pemda
- UU Cipta Kerja Wujudkan Ekonomi Indonesia Lebih Inklusif