3 Negara Ini Kalahkan Industri Alas Kaki Indonesia
Pegawai di industri tersebut bisa dikenai pemotongan pajak penghasilan pasal 21 dengan tarif 2,5 persen dan bersifat final.
Diskon pajak itu juga diterapkan bagi industri yang minimal menyerap dua ribu tenaga kerja.
Peraturan tersebut merupakan turunan dari Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII.
Pada Paket Kebijakan Ekonomi Jilid VII awalnya disebutkan, insentif berlaku bagi perusahaan dengan jumlah karyawan minimal lima ribu tenaga kerja.
Namun, kebijakan itu diturunkan menjadi minimal dua ribu tenaga kerja.
Direktur Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) Ratna Utarianingrum menambahkan, industri alas kaki nasional masih berpotensi tumbuh.
Berdasar laporan Footwear World pada 2015, ada satu miliar pasang sepatu yang diproduksi di Indonesia.
Angka itu membuat Indonesia menjadi produsen sepatu terbesar keempat di Asia dengan pangsa pasar 4,4 persen.
SIDOARJO – Industri alas kaki tanah air bertumbuh empat persen sepanjang 2016. Kementerian Perindustrian memprediksi, industri alas kaki pada
- Berburu Keping Oreo Pokemon Mew, Hadiahnya Traveling ke Jepang
- Cetak Laba Rp 15,98 Triliun Pada Triwulan I 2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI
- Semester I 2024: Pertamina Hulu Energi Catatkan Kinerja Cemerlang
- RUPST 2024 BRI Insurance Laporkan Kinerja Positif
- BRI & E9pay Perkuat Kolaborasi Layanan Finansial Bagi PMI di Korsel
- Pembiayaan Mikro dan Ultra Mikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun