3 Poin Ramadan untuk Perangi Terorisme

3 Poin Ramadan untuk Perangi Terorisme
Dua pemuda mengisi hari puasa Ramadan dengan membaca alquran. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Dakwan PBNU KH Maman Imanulhaq mengatakan, ada tiga poin nilai Ramadan yang harus dihayati dan diamalkan umat muslim selama menjalani ibadah puasa untuk membentengi diri dari kelompok radikal terorisme.

Poin pertama mengacu pada surah Al Baqarah ayat 183 tentang kewajiban berpuasa bagi orang-orang yang beriman.

Artinya, puasa Ramadan itu ajakan keimanan. Iman itu identik dengan amanah. Nah, amanah itu identik dengan aman.

"Kekuatan iman yang melahirkan sosok atau pribadi yang amanah dan tidak khianat, termasuk tidak khianat pada komitmen kebangsaan dan kemanusiaan kita. Itu akan membuat rasa aman, tenteram pada lingkungan dan pada diri sendiri. Bila seseorang memahami hal itu, tentu akan ada orang muslim yang berbuat kekerasan, apalagi melakukan aksi terorisme," kata Kiai Maman.

Sebaliknya, sambung anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB ini, bila seseorang jiwanya tidak tenang dan terus menciptakan teror maupun rasa tidak aman, maka sesungguhnya dia telah berkhianat.

Dengan demikian, bila ada orang yang mengaku sebagai teroris dan mengatakan dirinya orang yang menegakkan agama dan kemanusiaan, sebenarnya itu bertentangan dengan nilai-nilai iman.

Pasalnya, dia berkhianat pada komitmen kemanusiaan dan keislaman.

"Islam selalu menekankan al muslimana man salimal muslimuna min lisanihi wayadihi. Yang artinya seorang muslimin adalah orang Islam yang selamat dari ucapan kasar, caci maki, fitnah, juga gerakan tangan, termasuk mengangkat senjata kepada sesama muslim," jelas pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan, Majalengka ini.

Ketua Lembaga Dakwan PBNU KH Maman Imanulhaq mengatakan, ada tiga poin nilai Ramadan yang harus dihayati dan diamalkan umat muslim selama menjalani

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News