3 Strategi Mensos Lindungi Anak Indonesia dari Bahaya Rokok

3 Strategi Mensos Lindungi Anak Indonesia dari Bahaya Rokok
Menteri Sosial Juliari Batubara. Foto: dari Humas Kemensos

"Harus berupaya sekuat tenaga agar jangan sampai anak-anak terjerumus hal-hal buruk dan jujur harus kita sampaikan itu membuat orangtua dan keluarga bersedih," ungkap Juliari.

Ketiga, menaikan harga dan cukai rokok. Melalui program Early Intervention menjadi sangat penting dan SDM unggul yang selalu dikemukakan Presiden RI, Joko Widodo akan tercapai bila tersedia program pencegahan anti rokok.

Pencegahan anti rokok bagi anak-anak harus dimulai dari orangtua dengan selalu mengingatkan bahaya rokok, serta memberi pengertian kalau rokok itu adalah pintu masuk penyalahgunaan narkoba.

"Ke depan, kehidupan penuh persaingan dan bagi anak-anak yang bisa bertahan adalah yang menjauhi hal-hal yang negatif dan bangsa kita tidak akan menjadi bangsa pemenang kalau anak-anak tidak bisa menjadi pemenang melawan rokok,” kata Juliari.

Lebih jauh Mensos Juliari menyampaikan pesan kepada orangtua agar selalu berusaha untuk memberikan pelajaran hidup yang baik bagi anak-anak mereka, sebab harta banyak tidakakan selalu bisa menjamin anak-anak bahagia.

“Saya kira inilah peninggalan berupa nilai-nilai positif dengan menjauhi nilai-nilai negatif yang bisa merusak, maka ajarkan pada anak untuk rendah hati dan mendengarkan orang-orang yang lebih pengalaman atau lebih tua,” tandas Juliari.

Berbekal semangat untuk mewujudkan anak Indonesia yang unggul dan maju agar bisa membawa Indonesia lebih sejahtera serta disegani oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

"Saya ucapkan, Selamat Hari Anak Nasional Tahun 2020, Anak Terlindungi, Indonesia Maju," tutup Mensos.(ikl/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Mensos Juliari P. Batubara mengatakan bahwa ada tiga upaya mencegah anak-anak menjadi perokok.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News