31 Pekerja Tewas, TKN Jokowi: Beratnya Membangun Indonesia

31 Pekerja Tewas, TKN Jokowi: Beratnya Membangun Indonesia
Polri melakukan pengecekan dugaan KKB membantai 31 pekerja di Nduga. Ilustrasi Foto: Robert Mboik/Radar Merauke/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menilai insiden kematian 31 pekerja di Papua merupakan bukti beratnya tugas pemerintah membangun Indonesia. Insiden tersebut menjadi jawaban atas kritik oposisi yang menyebut pembangunan adalah pekerjaan yang mudah bagi pemerintah.

"Pihak lain sering kali meremehkan yang namanya pembangunannya infrastruktur di Indonesia. Hari ini, kita semua disadarkan ternyata membangun itu tidak gampang. Membangun itu tidak mudah," kata Juru Bicara TKN Arya Sinulingga di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Selasa (4/12).

Arya menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya 31 pekerja oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Arya menyebut mereka sebagai pahlawan pembangunan.

"Pekerja membangun keterbelakangan di Papua. Bekerja bahkan mereka jauh dari keluarga karena itu memang satu daerah terpencil di tengah hutan dan mereka melakukan itu, tapi ternyata malah dibunuh," jelas dia.

Di samping itu, Arya meminta aparat keamanan menangkap orang yang melakukan pembantaian keji ini. Hukum, tegas Arya harus ditegakkan.

"Kami yakin Pak Jokowi akan terus berkomitmen membangun Indonesia. Kami yakin Pak Jokowi tidak akan surut ke belakang untuk menghentikan membangun. Terus maju melakukan pembangunan apa pun tantangannya," tandas dia.

Arya juga meminta aparat keamanan menjaga para pekerja pembangunan di Papua. Dengan begitu, pembangunan yang merata di Tanah Cendrawasih itu bisa berjalan dengan keadaan kondusif.

"Kami ingin mengucapkan selamat jalan para pejuang pembangunan. Mereka lah para pejuang yang harus kami hargai yang membuka Indonesia dari keterbelakangan," pungkas dia. (tan/jpnn)


Pekerja membangun keterbelakangan di Papua. Bekerja bahkan mereka jauh dari keluarga karena itu memang satu daerah terpencil di tengah hutan.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News