37 Derajat

Oleh Dahlan Iskan

 37 Derajat
Foto/ilustrasi: disway.id

Peleton musiknya saja dua: peleton musik dengan drum band dan trompet. Serta peleton musik tradisional dengan gendang.

Peleton pemandu raja sendiri berada di tengah. Yang memanggul tandu 12 orang. Dikelilingi pasukan dengan pakaian dan topi kerajaan.

Begitu langka perjalanan raja dari istana ke pagoda pertama. Diteruskan ke pagoda kedua dan ketiga. Dan kembali ke istana. Memutar pusat kota.

Yang seperti ini pernah terjadi 70 tahun lalu. Tidak ada dokumentasinya pula. Belum ada TV di Thailand saat itu.

Sampai batas saya menulis naskah ini kirab belum selesai. Sudah lima jam. Betapa lelahnya Raja. Betapa panasnya.

Kalau saja raja dikirab di dalam tandu model kerajaan Tiongkok kuno bisa ada yang mengipasi. Tidak kelihatan dari luar.

Raja Thailand ini dikirab dengan tandu terbuka. Sulit istirahat. Sekadar mengantuk sekali pun.

Bayangakan sejak jam 4.30 sore sampai jam 8.30 malam raja masih di atas tandu. Di tengah udara yang amat ongkep. Mungkin ini bagian paling tidak enak menjadi raja.(***)


Berita Selanjutnya:
Jantung Bocor

Panas. Menyengat. Lembab. Kemringet. Suhu udara 37 derajat. Matahari seperti turun lebih dekat ke bumi. Saya tidak kuat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News