375 Perusahaan di Batam Hasilkan Limbah Beracun

375 Perusahaan di Batam Hasilkan Limbah Beracun
375 Perusahaan di Batam Hasilkan Limbah Beracun
Kasus temuan limbah lainnya, yakni di kawasan pembangunan Waduk Tembesi, limbah molding milik PT Panasonic di Masyeba Batam Center, limbah sand blasting milik PT Nongsa Buana. Kondisi limbah saat ditemukan yakni tertanam dalam lahan kosong dekat pemukiman warga.

"Limbah ini berdampak jangka panjang, merusak lingkungan dan juga kesehatan warga sekitar. Saya kira Bapedal sebagai bagian dari Pemko yang mengurusi hal ini harus peka dan tegas. Segera turun tangan dan selesaikan. Kalau dibiarkan lama-lama, seluruh kawasan di Batam ini akan tercemar limbah," ujar Ketua Komisi III DPRD Batam, Jahuin Hutajulu.

Sejumlah anggota Komisi III seperti Irwansyah, Siti Nurlaela, Edward Brando, dan Muhamad Musofa banyak menyoroti temuan dan keberadaan limbah di lokasi pembangunan Waduk Tembesi, yang dua tahun ke depan akan digunakan sebagai kawasan penampungan air bersih bagi masyarakat Batam.

"Kami minta Bapedal segera bertindak cepat menangani kasus ini. Jangan Bapedal sendiri yang turun tangan, harus melibatkan perusahaan yang bertanggung jawab yang membuang limbah sembarangan tanpa menganalisa dampak lingkungannya. Tindak tegas oknum dari pelaku limbah itu," ujar Musofa.

BATAM - Beberapa lahan kosong di Batam kini dijadikan sebagai tempat pembuangan dan penimbunan limbah perusahaan secara ilegal. Di lansir Batam Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News