4 Anak Buah Ali Kalora Masih Pegang Senjata dan Bom, Irjen Rudy: Kami Kejar Terus

4 Anak Buah Ali Kalora Masih Pegang Senjata dan Bom, Irjen Rudy: Kami Kejar Terus
Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menunjukkan foto empat orang sisa DPO Teroris anggota MIT Poso di Mapolda Sulteng di Palu, Sulteng, Rabu (22/9/2021). Setelah pimpinan MIT Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora ditembak mati, kepolisian merilis kembali sisa DPO teroris anggota MIT Poso sebanyak empat orang yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Pranata. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/aww.

jpnn.com, PALU - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan empat anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso yang masuk daftar pencarian orang (DPO) masih memegang senjata dan memiliki sejumlah bom rakitan.

"Kekuatannya masih bersenjata, masih banyak bom, dua orang dari Bima, dua orang dari Poso,” kata Irjen Rudy Sufahriadi, Jumat (24/). 

Tim Satuan Tugas Madago Raya masih terus mengejar sisa anggota MIT tersebut setelah tewasnya pemimpin kelompok tersebut, Ali Kalora.

Keempat DPO itu ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Pihak kepolisian belum dapat mendeteksi lokasi keempat orang sisa MIT Poso tersebut.

“Yang pasti mereka ada di pegunungan Poso, Sigi, dan Parigi Moutong,” ungkap Rudy. 

Mantan Komandan Korps Brimob Polri itu menegaskan bahwa kepolisian masih akan terus mengejar sisa anggota kelompok tersebut. 

Jenderal bintang dua itu mengimbau keempat orang itu segera menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. 

Empat anak buah Ali Kalora di kelompok MIT di Poso diduga masih memegang senjata api dan bom rakitan. Kapolda Sulteng Irjen Rudy menegaskan akan terus melakukan pengejaran terhadap DPO tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News