4 Pilar Kebangsaan Dinilai Ampuh Cegah Radikalisme

4 Pilar Kebangsaan Dinilai Ampuh Cegah Radikalisme
Suhardi Alius. Foto: Ist for JPNN

Saat masih menjabat Sekertaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Sestama Lemhanas), dia mengetahui bagaimana pemetaan kondisi perubahan sosial yang ada di seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri.

“Katanya bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah tamah, penuh senyum, gotong royong, menghargai orang tua dan sebagainya yang bersifat santun. Pertanyaan saya apakah masih ada budaya seperti di negara kita? Sekarang ini sudah berubah sosial budaya yang dimiliki bangsa kita ini,” ujarnya.

Menurutnya, sebagian besar anak muda Indonesia sekarang sudah melupakan sejarah bangsanya. Bahkan sudah banyak anak muda atau pelajar di negeri ini yang sudah tidak hafal lagi nama pahlawannya.

“Bahkan adat istiadat di daerahnya mereka juga sudah banyak yang tidak tahu. Ini kan masalah kebangsaan dan ini yang harus kita waspadai di tengah era globalisasi ini. Karena kalau kita tidak menjaganya lama-lama nasionalisme kita akan luntur,” ujar Alumni Akpol 1985 ini.

Bela Negara sendiri menurutnya sudah menjadi komitmen pemuda Indonesia sejak Sumpah Pemuda dideklarasikan pada 1928. Bahwa 17 tahun sebelum Indonesia merdeka para anak muda bangsa dari berbagai pulau yang ada di Indonesia dengan berbagai etnis budaya dan agama ini sudah berani mempresentasikan dengan nama  jong  Java, jong Sumatera, dan sebagainya.

“Berani dia berikrar  dengan mengucapkan Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia, Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia dan Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Artinya kemajemukan pada saat itu adalah nilai universal yang diakui di negeri ini dan 17 tahun kemudian pada tahun 1945 baru bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut mantan Kapolres Metro Jakarta Barat dan Depok ini, tinggal sekarang bagaimana eksistensi itu menjadi tantangan untuk dipertahankan dan dilestarikan di tengah era globalisasi yang saat ini terus berkembang. Sehingga generasi muda  kita mampu merawat bangsa ini dengan kemajemukannya

“Karena di tengah reduksi nasionalisme bangsa itu yang terjadi saat ini adalah masuknya paham-paham yang bermacam-macam, termasuk paham radikal. Ini yang tidak boleh terjadi. Perubahan perubahan nilai sosial ini jangan sampai dibawa menjadi tidak baik,” ujarnya.

JAKARTA - Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius menjadi pembicara dalam acara Sarasehan Nasional Empat Pilar MPR RI dan Kesadaran Bela Negara yang digelar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News