4 Tahun, Kementan Sukses Bangun Jaringan Irigasi 3,13 Juta Hektare

4 Tahun, Kementan Sukses Bangun Jaringan Irigasi 3,13 Juta Hektare
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Foto: Kementan

Efek yang langsung dirasakan petani adalah adanya penambahan indeks tanam yang tadinya hanya bisa sekali setahun, menjadi dua kali atau lebih.

"Dengan adanya program rehabilitasi jaringan irigasi, maka ada peningkatan pada indeks tanam petani. Jika sebelumnya hanya sekali setahun, menjadi dua kali," kata Sarwo Edhy.

Di waktu jeda, petani tetap memanfaatkan air yang ada dengan menanam tanaman lain, seperti palawija atau tanaman hortikultura lain, memanfaatkan lahan kosong dan ketersediaan air irigasi.

"Jaringan irigasi juga menambah luas layanan sawah yang terairi. Dengan volume yang sama, air yang dialirkan dapat mengairi sawah lebih luas, karena air tersebut terdistribusi secara efisien," jelas Sarwo Edhy.

Selain jaringan irigasi, irigasi perpompaan juga telah ditingkatkan selama tiga tahun terakhir (2016-2019).

Total irigasi perpompaan sebanyak 2.358 unit dengan estimasi luas layanan per unit seluas 20 hektare. Luas areal yang dapat diairi saat musim kemarau seluas 47.160 hektare.

Irigasi perpompaan juga mendukung komoditas hortikultura dan perkebunan mencapai 4.290 hektare luas lahan yang dapat diairi saat musim kemarau.

Sementara itu, untuk komoditas peternakan, irigasi dapat melayani 3.220 ekor ternak yang terjamin ketersediaan air minum dan sanitasi kandang.

Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, dalam kurun waktu 2015-2019, pemerintah telah membangun jaringan irigasi yang dapat mengairi lahan sawah seluas 3,13 juta hektare.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News