44 Bulan Berturut-turut Neraca Dagang Surplus, Menko Airlangga Sebut Berkat Hilirisasi

44 Bulan Berturut-turut Neraca Dagang Surplus, Menko Airlangga Sebut Berkat Hilirisasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan ndonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada Desember 2023. Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

Ekspor Indonesia ke Tiongkok untuk tahun 2023 mencapai USD 64,94 miliar dengan komoditas utama ekspor, yakni besi dan baja, batu bara, kelapa sawit, dan produk nikel.

Selama periode Januari-November 2023, ekspor produk nikel Indonesia mampu mencetak rekor tertingginya sebesar USD 4,5 miliar seiring gencarnya kebijakan hilirisasi yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.

“Kinerja perdagangan juga baik dari segi ekspor positif terus. Bahkan kita positif dengan Tiongkok. Nah, ini tentunya akibat daripada kebijakan hilirisasi. Dan kita tidak membayangkan bahwa pada titik di 2023 bahwa kita bisa positif dengan Tiongkok. Bahkan kita positif dengan hampir seluruh mitra dagang kita, dengan Eropa, dengan India, dengan Amerika sehingga tentu ini merupakan kunci kekuatan perekonomian kita,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Kamis (18/1).

Salah satu implementasi komitmen pemerintah untuk mendorong kinerja ekspor nasional tersebut, yakni melalui upaya diversifikasi produk ekspor agar tidak hanya dalam bentuk HM.4.6/11/SET.M.EKON.3/01/2024
komoditas melainkan juga produk manufaktur.

Ekspor tidak hanya mengandalkan komoditas primer, seperti batu bara, kelapa sawit, besi, baja, namun juga barang-barang manufaktur, seperti kendaraan bermotor dan peralatan elektronik.

Hilirisasi menjadi salah satu kunci percepatan sektor industri dan ekspor tersebut, untuk itu pemerintah fokus pada penciptaan nilai tambah pada komoditas sumber daya alam, seperti bauksit, timah, dan nikel.
Pemerintah telah menyediakan infrastruktur, insentif fiskal, dan lingkungan bisnis industri yang kondusif untuk mendukung industri hilir.

Investasi smelter telah memperlihatkan kemampuannya untuk mendorong ekspor dan meningkatkan pendapatan
nasional.

Selanjutnya, upaya Ppemerintah dalam meningkatkan nilai tambah tersebut tidak hanya memacu kinerja ekspor, namun juga menciptakan lapangan pekerjaan, dan menjaga resiliensi perekonomian.

Menko Airlangga menyebutkan kebijakan hilirisasi berdampak dengan keberhasilan Indonesia mencatatkan neraca perdagangan surplus 44 bulan berturut-turut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News