49 Hari Aldi Terkatung-katung Sendirian, Makan Ikan Mentah

49 Hari Aldi Terkatung-katung Sendirian, Makan Ikan Mentah
Aldi di atas rumpon ikan yang hanyut dari Minahasa Utara ke perairan Guam. Foto: KJRI Osaka

”KJRI langsung minta bantuan Polresta Manado juga untuk menghubungi keluarga karena mereka sulit mendapatkan nomor kontak keluarga korban,” jelas mantan Kapolres Minahasa Selatan tersebut.

”Konsul Indonesia di Osaka juga telah menelepon saya, supaya meminta kepada keluarganya untuk mengirimkan KK (kartu keluarga) dan KTP korban untuk dibuatkan paspor,” imbuh Kumara.

Aldi saat itu menjaga lampu di rompong (Rumpon) . Dia hanyut terbawa arus pada pertengahan 4 Juli hingga sampai di perairan Guam. Ketika tengah berada di perairan berjarak 125 km dari pesisir utara Manado. Aldi ditemukan kapal berbendera Panama MV Arpeggio pada 31 Agustus.

KJRI Osaka telah menjemput Aldi pada 6 September 2018 di Tokuyama, Prefektur Yamaguchi, Jepang, setelah kapal bersandar untuk memastikan Aldi dalam kondisi yang baik dan selanjutnya mengawal hingga mendapat izin kepulangan ke Indonesia dari otoritas imigrasi Jepang.

Kemudian, 8 September 2018, KJRI Osaka telah mendampingi kepulangan Aldi ke Manado. Kini Aldi telah berkumpul dengan keluarganya di Wori, Manado.

Dari penuturan Aldi kepada keluarga, selama 49 hari, dia bertahan hidup dengan mengonsumsi ikan hasil tangkapan. Namun, karena suplai api tinggal sedikit, dia terpaksa memakan ikan mentah untuk bisa dapat energi.

”Ia memotong kayu yang berada di rakit, lalu memasak, tetapi itu tak berlangsung lama, sehingga harus memakan ikan mentah,” kata Alvian

Menurut Alvian, Aldi sama sekali tidak trauma. Namun, sang ayah yang meminta Aldi tidak melaut sendirian. Harus ada temannya agar kejadian tersebut tidak terulang. (*/c10/tom)


Aldi Novel Adilang seorang nelayan asal Minahasa Utara, terkatung - katung selama 49 hari, hanyut hingga perairan Jepang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News