5 Hal Ini Ringankan Hukuman Brigadir NP Pembanting Mahasiswa

jpnn.com, JAKARTA - Polda Banten secara resmi menahan Brigadir NP selama 21 hari atas insiden pembantingan terhadap mahasiswa MAF. Itu merupakan bentuk hukuman atas pelanggaran kode etik yang dia lakukan.
Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga mengatakan dalam pertimbangan sidang banyak hal meringankan Brigadir NP.
1. Langsung minta maaf.
Brigadir NP langsung mengakui perbuatannya dan meminta maaf kepada korban dan orang tuanya secara.
Permintaan maaf ini dilakukan di hadapan publik atas kekhilafan dirinya saat bertugas. NP juga telah menyesali perbuatannya dan kooperatif dalam pemeriksaan.
2. Belasan tahun bertugas sebagai polisi.
Shinto menyebut Brigadir NP telah menjadi anggota Polri aktif selama 12 tahun dan telah menunjukkan loyalitasnya sebagai abdi negara.
“Brigadir NP selama 12 tahun berdinas tidak pernah dihukum baik, disiplin, kode etik profesi Polri juga sangsi pidana," kata Shinto Silitonga, Sabtu (23/10).
Polda Banten menyebut ada sejumlah hal yang meringankan hukuman Brigadir NP. Dia adalah polisi yang membanting mahasiswa di Tangerang.
- Preman di Tangerang Mulai Disikatin Polisi
- 959 Unit Begawan Apartemen Milik PPRO Ludes Terjual
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga
- Untar Residence Hadirkan Hunian Modern dan Inklusif untuk Mahasiswa Global
- Lebih dari 900 Mahasiswa Sudah Bergabung di Cakrawala University
- Pelaku Pencurian HP Mahasiswa di Ogan Ilir Ditangkap