5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Melakukan Terobosan Teknologi Pembuatan Minyak Cacing

5 Mahasiswa Universitas Brawijaya Melakukan Terobosan Teknologi Pembuatan Minyak Cacing
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur yang membuat terobosan teknologi pembuatan minyak cacing (ANTARA/HO/UNIVERSITAS BRAWIJAYA/End)

Pemilik CV RAJ Organik Adam mengatakan produksi cacing setiap hari mencapai 1-2 ton cacing segar, dengan produk olahan cacing unggulan, salah satunya minyak cacing.

"Permintaan minyak cacing khususnya di bidang kesehatan, industri sabun dan kosmetik mengalami kenaikan yang signifikan terutama di era pandemi. Namun, permasalahan ada produksi minyak cacing yang belum dapat teratasi, sehingga tidak bisa memenuhi pasar dan kualitas minyak cacing yang belum baik," tuturnya.

Permasalahan tersebut meliputi nilai rendemen yang rendah hanya sebesar 5 persen, proses produksi yang tidak optimal dan waktu produksi yang lama, sehingga memerlukan energi yang besar dalam satu kali proses.

Sementara itu, dosen pembimbing tim, Angky Wahyu Putranto mengatakan teknologi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, khususnya pada produksi minyak cacing agar memiliki kualitas tinggi, waktu yang cepat dan biaya proses yang terjangkau.

"Harapan kami, dengan adanya teknologi HI-CC ini dapat membantu permasalahan CV RAJ Organik ini,” katanya. (antara/jpnn)

Sebanyak lima mahasiswa dari dua fakultas di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, membuat terobosan teknologi pembuatan minyak cacing berbasis metode elektroporasi sel yang diberi nama High Intensity Cold Corona atau HI-CC.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News