5 Ton Benih Ikan Mati di Danau Maninjau
jpnn.com - LUBUKBASUNG - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan sekitar lima ton benih ikan mati di Danau Maninjau.
Benih ikan itu mati akibat kekurangan oksigen setelah angin kencang melanda daerah itu sejak Senin (27/2).
"Kematian ikan itu tersebar di beberapa petak keramba jaring apung dengan ukuran benih empat sampai enam sentimeter," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira di Lubukbasung, Jumat (3/3).
Menurutnya, tingginya mortalitas atau kematian benih ikan dalam keramba jaring apung tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor alam atau lingkungan dan faktor benih itu sendiri.
Faktor alam atau lingkungan terutama akibat kualitas air danau yang sudah makin memburuk yang ditandai dengan warna air yang selalu hijau dan masih seringnya terjadi badai di sekitar danau yang menyebabkan terjadinya pembalikan massa air atau upwelling.
Pada kondisi seperti itu, katanya, sedimen kotoran ikan dan sisa pakan ikan yang tinggi kandungan amonianya naik ke permukaan.
Faktor benih, antara lain, kualitas induk atau benih ikan yang mulai menurun, karena mayoritas induk ikan yang digunakan sudah bukan induk unggul lagi.
"Ini berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan penyuluh perikanan Kecamatan Tanjungraya, Bidang Budidaya dan Perikanan Tangkap pada Kamis (2/3)," katanya.
Pemkab Kabupaten Agam, Sumbar, mencatat sekitar lima ton benih ikan mati di Danau Maninjau.
- Sopir Bus ALS Kabur Seusai Kecelakaan yang Menewaskan Satu Orang
- 21 Sopir Bus Jalani Tes Urine di Terminal Pasaman Barat, Hasilnya?
- AKBP Budi Setiyono Berangkatkan Puluhan Warga Rohul Mudik Gratis ke Sumbar dan Sumut
- Penerapan One Way Padang - Bukittinggi Efektif Mengurai Macet Arus Mudik
- Dua Pelaku Pembunuhan Casis TNI AL Ditahan di Sumbar, Dijerat Pasal 340
- Mayat Pria Bersimbah Darah Ditemukan di Dekat Tugu Brimob, Diduga Korban Kekerasan