50 Ribu Anak Terancam Mati Sia-Sia di Yaman Akhir Tahun Ini

50 Ribu Anak Terancam Mati Sia-Sia di Yaman Akhir Tahun Ini
Kamp penampungan korban perang di Provinsi Hajjah, Yaman. Foto: The New YorkTimes

Sejak koalisi Saudi terlibat dalam Perang Yaman pada 26 Maret 2015, sedikitnya 8.700 nyawa melayang dan belasan ribu lainnya terluka. Sebelumnya, konflik yang lahir bersamaan dengan Arab Spring tersebut memang mengakibatkan banyak korban jiwa.

Tapi, jumlahnya tidak sebanyak setelah Saudi ikut campur. Sebab, bersama AS dan sekutu Eropa-nya, Saudi terus membombardir Yaman. Khususnya sarang-sarang Houthi.

Sementara itu, dari Riyadh dikabarkan, Saudi akan tetap membiarkan Pelabuhan Hodeidah Yaman buka. Pelabuhan itu akan buka selama sebulan sesuai dengan jadwal, meskipun Houthi kembali merudal Saudi.

’’Agar bantuan kemanusiaan tetap mengalir ke Yaman, kami akan tetap membuka pelabuhan ini bagi akses bantuan kemanusiaan dan pasokan makanan,’’ terang jubir koalisi seperti dikutip Reuters.

Hodeidah merupakan pelabuhan utama yang menjadi jalur penting distribusi bantuan pangan dan obat-obatan ke Yaman. Pelabuhan itu menjadi salah satu titik yang menghubungan Yaman dengan dunia luar.

Bulan lalu, setelah Houthi merudal Saudi, pemerintah Negeri Petrodolar itu menutup pelabuhan tersebut. Beberapa pelabuhan yang lain dan bandara juga ditutup. Akibatnya, warga sipil terisolasi. (hep/c19/any)


Foto-foto yang beredar luas di dunia maya tentang anak-anak Yaman yang kelaparan dan kurang gizi, menurut Anning, memang benar. Bahkan, lebih dari itu


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News