6 Bulan Masa Tak Cukup Bagi Polisi Selesaikan Kasus Novel ?
Usman lantas menduga terdapat penyalahgunaan proses ketika polisi mengusut kasus penyiraman air keras. Sebab, kata dia, satgas sudah dibentuk, tetapi pengusutan kasus penyiraman tampak jalan di tempat.
"Kalau saya mau meminjam istilah Komnas HAM kan ada abuse of process, ada penyalahgunaan proses di dalam proses hukum. Dalam arti arah hukum yang seharusnya ditempuh malah tidak ditempuh," ungkap dia.
Sebelumnya Satgas yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian dinilai gagal menyelesaikan kasus penyiraman air terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.
Hal ini diungkap Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Amnesty Internasional dan Change.org.
Menurut koalisi itu, hingga batas waktu yang ditentukan yakni enam bulan pascaresmi didirikan, tim tersebut tidak bisa mengungkap satupun aktor yang bertanggung jawab atas cacatnya mata kiri Novel. Diketahui kerja Satgas tersebut berakhir, Minggu (7/7) kemarin.(mg10/jpnn)
Satgas TPGF yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian dinilai gagal menyelesaikan kasus Novel Baswedan.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Amnesty: Jaksa Jangan Asal Pindahkan Penahanan Dito Mahendra
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini
- Sebut Firli Penjahat Besar, Novel Baswedan Minta Polisi Proses TPPU
- Satgassus Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi kepada Pelaku Usaha di Papua