6 Cara agar Mahasiswa Lepas dari Fase Quarter Life Crisis, Nomor 5 Sepertinya Berat

6 Cara agar Mahasiswa Lepas dari Fase Quarter Life Crisis, Nomor 5 Sepertinya Berat
The Workshop Help Desk Series dengan tema “Kesiapan Mental Remaja dalam Menghadapi Realitas Semu Media Sosial dan Fase Quarter Life Crisis”. Foto dokumentasi FISIP Uhamka

Pada kesempatan sama, Indri Yunita Suryaputri, S.Psi, M.Si selaku psikolog dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menuturkan ada enam cara mengatasi quarter life crisis.

Pertama, menjaga kesehatan. Kedua, mengenali diri dari kekurangan dan apa yang penting untuk diri sendiri dengan menghilangkan pikiran negatif dan over thinking.

Ketiga, dukungan sosial dengan menemukan orang yang bisa dipercaya dan bisa diajak bicara, serta hindari orang yang berdampak negatif.

Keempat, meningkatkan modal diri dengan memupuk potensi yang berguna untuk masa depan, baik secara skill maupun finansial.

Kelima, menghindari media sosial. Keenam, beragama. "Untuk dukungan sosial ini bisa dari keluarga, teman dan profesional," ujarnya.

Sementara itu, Dekan FISIP Uhamka Tellys Corliana mengungkapkan workshop ini bertujuan agar para mahasiswa bisa melewati fase quarter life crisis dengan mudah dan bisa terkendali.

Fase quarter life crisis harus dijalani dengan ketenangan dan sikap positif agar fase ini dapat terselesaikan dengan baik.

"Dengan begitu, fase quarter life crisis ini tidak menimbulkan masalah gangguan kesehatan mental pada diri seseorang," pungkas Tellys Corliana. (esy/jpnn)

Psikolog dari BRIN dan KPAI memberikan beberapa cara agar mahasiswa bisa lepas dari fase quarter life crisis, apa saja?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News