Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang menggratiskan layanan Bus Rapid Transit (BRT) bagi pelajar dan mahasiswa ber-KTP Kota Semarang.
Program ini diluncurkan bertepatan dalam Hari Ulang Tahun (HUT) ke-478 Kota Semarang, Jumat (2/5).
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto menjelaskan layanan dengan tarif nol rupiah tersebut berlaku untuk seluruh jenjang pendidikan, dari anak usia dini hingga mahasiswa.
“Program ini sesuai arahan Wali Kota Semarang. Mulai 2 Mei, pelajar dan mahasiswa ber-KTP Kota Semarang bisa menikmati tarif Rp 0. Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman transsemarang.semarangkota.go.id,” ujar Haris di Balai Kota Semarang, Jumat (2/5).
Pendaftar wajib mengisi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) atau Nomor Induk Mahasiswa (NIM) sebagai identitas utama. Dokumen pendukung lainnya seperti kartu pelajar, KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Kartu Identitas Anak (KIA) hanya bersifat opsional.
Data sementara mencatat sekitar 343.000 pelajar dan mahasiswa berpotensi mengikuti program ini.
Pada tahap awal, Trans Semarang telah mencetak 10.000 kartu langganan yang terdiri dari 7.000 untuk pelajar dan 3.000 untuk mahasiswa.
Haris menambahkan masa aktif kartu berlaku selama enam bulan dan harus diperbarui secara berkala. Aktivasi kartu dilakukan satu hari setelah registrasi dan pengguna akan menerima notifikasi pengambilan kartu melalui WhatsApp.
Pemkot Semarang menggratiskan layanan Bus Rapid Transit (BRT) bagi pelajar dan mahasiswa ber-KTP Kota Semarang.
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Wartawan Tempo Jadi Sasaran Represif Polisi Saat May Day di Semarang
- BRT Gratis & Akses Sekolah untuk Semua Jadi Kado HUT ke-478 Kota Semarang
- Mahasiswa Asal Inhu Tewas Kecelakaan Tunggal di Pekanbaru, Motor Hilang