6 Cara Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Ada Dana Mengendap Rp 172,55 T

6 Cara Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi, Ada Dana Mengendap Rp 172,55 T
Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan sampaikan 6 cara mengejar target pertumbuhan ekonomi, salah satunya mengoptimalkan dana transfer daerah dan dana desa yang mengendap di perbankan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai target pertumbuhan ekonomi 5,0-5,5 persen merupakan kombinasi rem dan gas yang tepat. Hal itu disampaikannya menanggapi pidato Presiden Joko Widodo dalam Pidato RAPBN 2022 di gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (16/8 ) lalu.

Menurut Hergun -sapaan Heri Gunawan, angka pertumbuhan ekonomi itu lebih rendah dari asumsi dasar pada Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2022, sebesar 5,2-5,8 persen yang sebelumnya sudah disepakati dengan DPR RI.

"Penurunan target pertumbuhan ekonomi bisa dimaklumi karena kondisi internal maupun global yang masih dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi," ujar Hergun dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/8).

Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR itu menilai awalnya pemerintah berani memasang target 5,2-5,8 persen. Tetapi melonjaknya angka Covid-19 pada Juni hingga Agustus 2021, mendorong pemerintah menghitung ulang dan diturunkan menjadi 5,0-5,5%.

"Angka tersebut cukup moderat sebagai hasil kombinasi rem dan gas yang tepat," ucap Hergun.

Meskipun pemerintah telah menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2022 menjadi 5,0-5,5 persen, tetapi sejumlah kalangan masih pesimistis angka itu bakal tercapai.

"Untuk menjawab pesimisme tersebut, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan pemerintah," kata ketua DPP Gerindra itu.

Hergun lantas menjabarkan langkah yang bisa dilakukan. Pertama, pemerintah perlu mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sebagai pertahanan terhadap covid-19 yang sewaktu-waktu dapat melonjak lagi.

Heri Gunawan sampaikan cara mengejar target pertumbuhan ekonomi, salah satunya mengoptimalkan dana transfer daerah dan dana desa yang mengendap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News