7 Tahun Bombardir Yaman, Saudi Kini Mengaku Ingin Ciptakan Perdamaian

7 Tahun Bombardir Yaman, Saudi Kini Mengaku Ingin Ciptakan Perdamaian
Warga ibu kota Yaman, Sanaa, melihat kondisi rumah mereka setelah kawasan permukiman tersebut dibombardir semalaman oleh koalisi militer pimpinan Arab Saudi pada 18 Januari 2022. Foto: MOHAMMED HUWAIS / AFP

jpnn.com, RIYADH - Arab Saudi menanggapi positif usulan utusan khusus PBB Hans Grundberg tentang gencatan senjata di Yaman, kata pejabat Arab Saudi pada Kamis (31/3).

Grundberg mengaku dia terlibat dengan pihak-pihak bertikai di Yaman untuk mencapai gencatan senjata selama bulan suci Ramadan yang dimulai pekan ini.

Selama tujuh tahun terakhir, koalisi pimpinan Arab Saudi memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

"Kami menanggapi secara positif gencatan senjata dan kami mendukung usulannya tentang gencatan senjata," kata pejabat tersebut lewat pernyataan.

Riyadh berusaha untuk mundur dari konflik yang terlihat di kawasan sebagai perang proksi antara Arab Saudi dan Iran.

Grundberg pada Kamis bertemu dengan kepala perunding Houthi di Muscat dan perdana menteri pemerintahan dukungan Arab Saudi di Riyadh untuk membahas gencatan senjata.

Mereka juga membicarakan "langkah-langkah kemanusiaan untuk memberi ruang gerak bagi individu dan komoditas penting ke, dari dan di Yaman", menurut kantornya.

Dua sumber yang mengetahui isu tersebut menyebutkan bahwa usulan PBB, yang didukung AS, yakni gencatan senjata sementara dengan imbalan izin bersandar kapal pengangkut bahan bakar di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi.

Selama tujuh tahun terakhir, koalisi pimpinan Arab Saudi membombardir Yaman dengan dalil memerangi kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News