7 WNI Ditahan di Penjara China, Ini yang Dilakukan KBRI Beijing

7 WNI Ditahan di Penjara China, Ini yang Dilakukan KBRI Beijing
Tim Kedutaan Besar RI di Beijing yang dipimpin Atase Imigrasi Raden Fitri Saptaji (dua kiri) melakukan kunjungan ke kompleks Penjara Qingdao di Distrik Jimo, Kota Qingdao, Provinsi Shandong, China, Sabtu (25/2/2023) dengan didampingi aparat keamanan setempat. Sebanyak tujuh warga negara Indonesia ditahan di Penjara Qingdao terkait kasus tenaga kerja ilegal. Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, BEIJING - Kedutaan Besar RI di Beijing menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk sejumlah warga negara Indonesia yang sedang terjerat masalah hukum di Provinsi Shandong, China.

Penerbitan dokumen perjalanan lintas-batas negara tersebut diberikan dalam kunjungan tim KBRI Beijing yang dipimpin Atase Imigrasi Raden Fitri Saptaji ke Kota Qingdao dan Kota Dezhou, Provinsi Shandong, pada Sabtu (25/2) dan Minggu.

Proses penerbitan lima SPLP dilakukan di dalam kompleks penjara di Distrik Jimo, Kota Qingdao, tempat mereka menjalani proses hukum karena tuduhan bekerja secara ilegal.

“Sebenarnya di penjara ini ada tujuh WNI yang ditahan, tapi yang dua orang paspornya masih berlaku,” kata atase imigrasi yang akrab dipanggil Rafi itu.

Satu WNI bermasalah lainnya berjenis kelamin perempuan yang sedang menjalani proses hukum di Kota Dezhou.

“Kami bisa memproses dokumen mereka melalui koordinasi dengan pihak kepolisian di Qingdao dan Dezhou,” ujarnya sambil menyampaikan terima kasih kepada aparat setempat yang memberikan fasilitas dan kemudahan mendapatkan akses pelayanan kepada para WNI bermasalah tersebut.

Pelayanan keimigrasian dan kekonsuleran tersebut, lanjut Rafi, sekaligus untuk memudahkan proses pemulangan para WNI bermasalah tersebut ke Indonesia.

Dalam kunjungan ke penjara Qingdao, tim Atase Imigrasi KBRI Beijing juga mendapatkan kesempatan untuk berbincang dengan para WNI yang menghuni sel di pinggiran kota di wilayah timur daratan China itu.

KBRI Beijing menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) untuk sejumlah warga negara Indonesia yang sedang terjerat masalah hukum di Shandong, China

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News