70% Kebutuhan Alkes Masih Impor, ITB dan SCNP Hadirkan AKD Pertama untuk Jantung

70% Kebutuhan Alkes Masih Impor, ITB dan SCNP Hadirkan AKD Pertama untuk Jantung
Sebanyak 70% kebutuhan alkes masih impor, ITB dan SCNP hadirkan NIVA Sebagai AKD pertama untuk jantung. Foto: Kemenkes

NIVA sudah mengantongi izin edar karena mengantongi perizinan secara resmi dari pemerintah dan dalam tahap sosialisasi dan pendistribusian.

Dia mengatakan di Palembang, sudah ada 10 Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) yang menggunakan NIVA, LEMHANNAS dan juga Kemenkes.

"Saat ini sudah lebih dari 100 unit NIVA yang terjual dan ditargetkan untuk 2024 bisa terjual hingga 1.000 unit," ujar dr. Jetty.

Adapun harga satu unit NIVA di bandrol pada harga Rp253 juta. Dia menyebut produk hasil kolaborasi SCNP dan STIE-ITB ini juga telah dilirik oleh Kimia Farma.

Kurangnya Alkes AKD inilah yang menjadi salah satu alasan utama PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) masuk ke ranah produksi alat kesehatan terkait dengan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Selain itu, untuk mewujudkan dukungan nyata SCNP terhadap Pemerintah akan program kesehatan yang menjadi salah satu prioritas di APBN 2023.

Dengan kehadiran AKD NIVA dalam industri kesehatan diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia. (jlo/jpnn)

Sebanyak 70% kebutuhan alkes masih impor, ITB dan SCNP hadirkan NIVA Sebagai AKD pertama untuk jantung.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News