70% Pekerja Tamatan SD Berpenghasilan Rendah

70% Pekerja Tamatan SD Berpenghasilan Rendah
70% Pekerja Tamatan SD Berpenghasilan Rendah
"Tanpa uang muka dan modal KTP saja, sekarang masyarakat sudah bisa bawa pulang motor. Sehingga ojek sudah tidak diminati lagi sebagai salah satu alat transportasi. Pekerja pun akhirnya berkurang minat mereka pada sektor ini," jelas Rusman.

Sementara dari perkembangan transportasi secara nasional, BPS mencatat adanya kenaikan jumlah penumpang pada angkutan udara domestik pada Oktober 2010. Peningkatan mencapai 4,2 juta orang atau naik 4,81 persen dibanding bulan September 2010.

Penurunan terjadi pada transportasi angkutan laut yaitu sebesar 25,8 persen atau 616,6 ribu orang dibanding bulan September 2010. Hal yang sama juga terjadi pada jumlah penumpang kereta api, yang turun 2,27 persen dari 16,9 juta penumpang jika dibandingkan bulan September 2010.

Perihal masih besarnya tenaga kerja informal di berbagai sektor, pengamat ekonomi dari Indef, Ahmad Erani Yustika mengatakan, bahwa pemerintah tidak fair dalam menentukan komponen penghitung jumlah tenaga kerja di Indonesia. "Pada negara maju, pekerja di sektor informal tidak dimasukkan kedalam jumlah tenaga kerja. Padahal di Indonesia, yang bekerja di sektor informal jumlahnya mencapai 70 persen. Itu akan membuat angka pengangguran memang terlihat menurun, padahal mayoritas kerja hanya di sektor informal dan bukan karena upaya pemerintah,’’ kata Erani.(afz/jpnn)


JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia yang berpendidikan rendah (tamatan Sekolah Dasar), mencapai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News