72 Tahun Indonesia Merdeka: Keberhasilan dan Tantangan Pembangunan di Tanah Papua

72 Tahun Indonesia Merdeka: Keberhasilan dan Tantangan Pembangunan di Tanah Papua
Direktur Papua Circle Institute, Hironimus Hilapok. Foto. Dokpri for JPNN.com

Ujian sejarah berikut adalah memenuhi janji-janji kemerdekaan yaitu untuk mewujudkan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Keyakinan presiden sangat kuat bahwa janji-janji kemerdekaan itu bisa kita capai dengan syarat apabila kita semua mau bersatu, mau bekerja sama dan mau kerja bersama.

72 Tahun Indonesia Merdeka: Keberhasilan dan Tantangan Pembangunan di Tanah Papua

Patut kami memberi apresiasi kepada Pemerintah karena didalam berbagai macam persoalan yang dihadapi, ada beberapa capaian yang bisa diraih. Diantaranya tingkat kemiskinan yang menurun dari 28,59 juta orang pada Maret 2015 menjadi 27,77 juta orang pada Maret 2017, Indeks rasio gini (mengukur tingkat kesenjangan ekonomi) yang terus membaik dengan mencapai 0,393 di Bulan Maret 2017 dibandingkan dengan angka bulan september 2014 yaitu 0,414, indeks pembangunan Manusia yang terus bergerak naik dari negara kategori Medium High development menjadi negara dalam kategori high Human Development.

Dalam peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EODB) posisi Indonesia meningkat dari 106 pada tahun 2016 menjadi 91 pada tahun 2017 serta pemerintah membangun tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru dan kawasan industri baru di luar Jawa seperti Kawasan Industri Sei Mangkei di Sumatera Utara dan Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah.

Untuk Tanah Papua sendiri kita bisa lihat pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan, program menerangi Papua dengan dibangun 54 unit pembangkit listrik untuk mencapai target pemerintah tahun 2019 mencapai 514 megawatt. Program BBM satu harga dengan harga di Pulau Jawa. Di Provinsi Papua 26 Kabupaten dan Provinsi Papua Barat 7 kabupaten saat ini sudah bisa menikmati BBM satu harga yaitu solar berkisar antara Rp 6.500 sampai Rp 11.000 dan bensin antara Rp 8.000 sampai Rp 15.000. Hal ini berbeda dengan harga sebelum kebijakan ini dibuat sebesar Rp 60.000 sampai Rp 00.000. Rencana pembangunan kereta trans Papua yang total lintasan rel mencapai 1.550 KM. Selain itu tol laut dan tol udara yang terus digenjot agar dapat menekan disparitas harga di pesisir dan pegunungan.

Tantangan Pembangunan Tanah Papua Saat Ini

Penekanan penting yang disampaikan Presiden dalam pidato tersebut adalah “kita harus ingat bahwa membangun Indonesia adalah membangun Manusia Indonesia”. Sedangkan dibagian lain presiden juga menyampaikan bahwa “Pembangunan yang merata akan mempersatukan Indonesia”.

Kedua kalimat ini mengandung makna yang tidak sejalan namun menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara pembangunan yang merata dan membangun manusia karena pembangunan yang merata tidak terlepas dari pembangunan manusia itu sendiri.

Oleh HIRONIMUS HILAPOK

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News