8 Fakta Catatan FAO, Serangan Corona Dibandingkan dengan Perang Dunia II

8 Fakta Catatan FAO, Serangan Corona Dibandingkan dengan Perang Dunia II
Ilustrasi - Covid-19. Foto: Antara/Dian Hadiyatna/HO

jpnn.com, SINGAPORE - Abdolreza Abbassian, seorang ekonom senior di Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia PBB (FAO), menyebut sejumlah fakta dampak penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19.

Pertama, karantina wilayah dan belanja dalam skala besar-besaran atau panic buying yang sudah terjadi di sejumlah negara akibat pandemi virus corona, dapat memicu inflasi pangan dunia.

Kedua, negara-negara terkaya di dunia menggelontorkan bantuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ketiga, kasus-kasus virus corona meningkat di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, dengan jumlah kematian di Italia melebihi yang ada di China daratan, tempat virus itu berasal.

Keempat, dengan lebih dari 270.000 infeksi dan lebih dari 11.000 kematian, serangan corona mengejutkan dunia dan diperbandingkan dengan periode seperti Perang Dunia II dan pandemi flu Spanyol tahun 1918.

Kepada Reuters melalui telepon dari Roma, markas FAO, Abdolreza Abbassian, mengatakan, "Ini bukan masalah pasokan, tetapi itu adalah perubahan perilaku atas keamanan pangan.”

"Bagaimana jika pembeli massal berpikir mereka tidak bisa mendapatkan gandum atau beras pada Mei atau Juni? Itulah yang dapat menyebabkan krisis pasokan pangan global," Abbassian menambahkan.

Kelima, konsumen di seluruh dunia dari Singapura hingga Amerika Serikat telah mengantre di pasar swalayan dalam beberapa minggu terakhir untuk memperoleh persediaan barang-barang mulai dari beras, pembersih tangan, hingga tisu toilet.

Seorang ekonom senior di FAO, menyebut sejumlah fakta terkait penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19, dibandingkan dengan Perang Dunia II.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News