8 Fakta Catatan FAO, Serangan Corona Dibandingkan dengan Perang Dunia II

8 Fakta Catatan FAO, Serangan Corona Dibandingkan dengan Perang Dunia II
Ilustrasi - Covid-19. Foto: Antara/Dian Hadiyatna/HO

Keenam, patokan global Chicago wheat futures naik lebih dari 6 persen minggu ini---kenaikan mingguan terbesar dalam sembilan bulan terakhir---sementara harga beras di Thailand, eksportir biji-bijian terbesar kedua di dunia, telah naik ke level tertinggi sejak Agustus 2013.

Ketujuh, industri biji-bijian Prancis berjuang untuk menemukan truk dan staf yang memadai guna menjaga pabrik dan pelabuhan tetap beroperasi karena pembelian pasta dan tepung dalam skala besar bertepatan dengan lonjakan ekspor gandum.

Kedelapan, pembatasan yang diberlakukan oleh beberapa negara Uni Eropa di perbatasan mereka dengan negara-negara anggota lainnya dalam menanggapi pandemi juga mengganggu pasokan makanan, kata perwakilan industri dan petani.

Namun, stok gandum global pada akhir tahun pemasaran tanaman pada Juni diproyeksikan naik menjadi 287,14 juta ton, naik dari 277,57 juta ton tahun lalu, menurut perkiraan Departemen Pertanian AS (USDA).

Stok beras dunia diproyeksikan 182,3 juta ton dibandingkan dengan 175,3 juta ton tahun lalu.

Logistik cenderung menjadi masalah global utama, kata para analis.

"Ada sekitar 140 juta ton jagung yang masuk dalam etanol di Amerika Serikat dan beberapa di antaranya dapat digunakan untuk makanan karena tidak akan diperlukan untuk bahan bakar, mengingat penurunan harga minyak," kata Ole Houe, direktur penasehat layanan dari IKON Commodities. (antara/reuters/jpnn)

Seorang ekonom senior di FAO, menyebut sejumlah fakta terkait penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19, dibandingkan dengan Perang Dunia II.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News