80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya
Penumpang pesawat Qantas dievakuasi dengan papan peluncur karet setelah mendarat mendadak di Bandara Sydney setelah pesawat itu mengalami masalah hidrolik. (AAP)

"Tak ada di dunia ini yang memiliki hubungan seperti Indonesia dan Australia, sangat dekat secara geografis, tapi dengan budaya yang jauh berbeda," katanya.

"Apa yang kita coba lakukan adalah menciptakan percakapan, khususnya di kalangan anak-anak muda lewat digital, untuk menjelaskan kesalahpahaman."

ABC juga kini mencoba menjangkau lebih banyak pengguna layanannya lewat digital lewat ABC iView, sebuah aplikasi yang menyiarkan program-programnya.

ABC News kini tersedia dalam Bahasa Indonesia, Mandarin, dan Tok Pisin.

80 Tahun Radio Australia: Sejarah dan Akan ke Mana Masa Depannya Photo: ABC Indoensia kini berada di bawah divisi Asia Pacific Newsroom dengan editor Steven Viney dan salah satu jurnalisnya, Christina Zhou. (Foto: ABC News, Natasha Johnson)

 

ABC masih menyiarkan program-program televisinya ke luar negeri lewat ABC Australia, meski semua ini dilakukan dengan anggaran yang ketat.

Jika dibandingkan dengan negara China, layanan internasional China Central Television (CCTV) memiliki anggaran senilai AU$ 3 miliar, atau lebih dari Rp 29 triliun.

Inggris memiliki BBC dengan anggaran AU$ 500 juta, kurang lebih Rp 4,8 triliun

Read the story in EnglishSejarah Australian Broadcasting Corporation (ABC) tak lepas dari perannya sebagai saksi hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News