804 Warga Dievakuasi, 4 Meninggal saat Diisolasi KKB
"Jadi ada beberapa alasan yang kenapa kami mengevakuasi atau merelokasi para warga asli ini," ungkapnya.
Sementara itu, beberapa anak dan orang dewasa meninggal, karena kurangnya pelayanan kesehatan yang ada di Kampung Utikini, Kimbeli, Banti 1 dan Banti 2, yang termasuk dalam daerah konflik.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Suku, Amanial Waker, saat ditemui wartawan di Graha Eme Neme Yauware, Senin (20/11) kemarin.
Jumlah orang yang meninggal dunia ada sebanyak 4 orang, yang terdiri dari 2 orang anak-anak dan 2 orang dewasa.
Ia menambahkan, meninggalnya para warga tersebut menurutnya disebabkan oleh kelaparan, sakit, dan juga tekanan psikologis.
"Yang meninggal itu karena kelaparan, sakit, terus mereka kan juga pikiran-pikiran. Jadi semacam itulah akhirnya sakit dan meninggal," katanya.
Dia juga mengkhawatirkan jasad-jasad yang telah dikubur, karena hanya dikuburkan di belakang rumah, bukan di pemakaman yang layak.
"Kita kubur itu di belakang rumah, dan bisa juga babi angkat, karena bukan di pemakaman yang seharusnya," ujarnya.
Evakuasi ini dilakukan untuk menghindari korban jiwa di daerah yang sebelumnya dikuasai kelompok kriminal bersenjata (KKB) itu.
- Komandan KKB Petrus Pekei Terlibat Pemerasan, Kekerasan, Kepemilikan Senjata Api
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Pimpinan KKB Paniai, DPO Polda Papua Sejak 2015
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
- Penembak Perwira TNI AD Ini Terancam Penjara Seumur Hidup
- Satgas Damai Cartenz Ungkap 7 Nama Pelaku Penembakan Letda Oktovianus
- Ini Lho Tampang Anggota KKB Anan Nawipa, Eksekutor Penembak Perwira TNI AD