ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar

 ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar
Pujiyoko berusia 27 tahun ketika dia meninggal karena COVID-19 setelah bekerja di kapal pesiar Symphony of the Seas. (Facebook: Pujiyoko)
 ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar Photo: Isanto mengatakan anaknya tidak mendapat tes COVID-19 ketika masih berada di atas kapal Symphony of the Seas. (ABC News)

 

Seiring waktu, gejala demam dan sakit badan Pujiyoko berkembang menjadi pneumonia, atau gangguan pernafasan parah. Sejak tanggal 28 Maret, dia harus memakai tabung oksigen.

Hari selanjutnya, ia dinyatakan positif mengidap COVID-19, namun baru keesokan harinya dilarikan ke rumah sakit dan mendapat bantuan penggunaan ventilator atau alat bantu pernafasan.

Kurang dari dua minggu setelah dirawat, Pujiyoko dinyatakan meninggal dunia karena "cedera otak parah."

Mendengar hal tersebut, orangtuanya di Indonesia kini menuntut 'Royal Caribbean', perusahaan dari kapal tersebut, karena tidak melakukan pengetesan COVID-19 pada Pujiyoko dan membawanya ke darat lebih cepat.

"Mereka tidak melakukan tindakan cepat. Mereka tidak memperhatikan dia. Seandainya dia dibawa ke rumah sakit lebih awal, dia pasti masih hidup sekarang."

 ABK Asal Indonesia Meninggal Karena Corona, Orang Tua Gugat Kapal Pesiar Photo: Sukarni menggugat Royal Caribbean setelah anaknya Pujiyoko meninggal bulan April lalu kemungkinan besar karena COVID-19. (Supplied )

 

Ibu Pujiyoko Sukarni, menangis terisak melihat foto anaknya ketika masih bekerja di kapal pesiar.

Pujiyoko, seorang pria muda asal Jawa Tengah yang masih berusia 27 tahun meninggal ketika bekerja di salah satu kapal pesiar terbesar di dunia, karena COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News