Abrasi Pantai Tarakan Makin Parah

Abrasi Pantai Tarakan Makin Parah
Abrasi Pantai Tarakan Makin Parah
"Artinya, tersisa 766 Ha atau dari 5 tahun terakhir rata-rata hutan mangrove kita terdegradasi rata-rata 100 Ha per tahun,” jelasnya usai melakukan rapat koordinasi dengan Tim Peduli Lingkungan Kota Tarakan, Selasa malam (8/11).

"Salah satu antisipasi kita adalah menanam pohon. Kalau kita sebut penyakit, mangrove adalah obatnya,” lanjut Hasbuna.

Maxi A Donatus, ketua bidang humas Tim Peduli Lingkungan menambahkan, untuk mendukung semangat menanam pohon mangrove se Kota Tarakan yang akan mereka buat dalam waktu dekat ini, Tim Peduli Lingkungan Kota Tarakan sudah menyiapkan 50 ribu bibit pohon mangrove hasil kerja sama dengan Dinas Kehutanan Pertambangan dan Energi (Dishutbun) Kota Tarakan.

 

Bibit yang berasal dari Kebun Bibit Rakyat (KBR) itu rencananya akan di tanam dengan melibatkan siswa, mahasiswa, organisasi kepemudaan dan masyarakat. "Kita ingin membantu pemerintah dan berharap bisa menyelamatkan pantai dengan menanam pohon,” imbuh Maxi.

TARAKAN – Abrasi (pengikisan daratan) di Pantai Amal, Tarakan Timur dan beberapa wilayah pesisir pantai lainnya di Tarakan makin menjadi. Akibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News