Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Korban Bom Bali Bersuara

Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Korban Bom Bali Bersuara
Anak Sandra Thompson, Clint yang berusia 29 tahun ketika itu tewas dalam ledakan bom di Bali tahun 2002. (ABC News: Victoria Ellis)

"Dia tidak pernah mengatakan menyesal, dia tidak pernah meminta maaf. Dia masih berpikir dia melakukan hal yang benar.

"Jadi bukankah dia bisa saja kembali mengajarkan anak-anak muda Muslim mengenai kebencian lagi?"

Seorang pria yang tinggal di Melbourne Jan Laczynski berada di sekitar lokasi kejadian di Bali ketika itu namun kemudian kembali ke hotelnya lebih awal.

Ia juga mengkhawatirkan rencana pembebasan Bashir.

Abu Bakar Baasyir Bebas, Keluarga Korban Bom Bali Bersuara Photo: Jan Laczynski mengatakan Bashir harus dilarang menggunakan mikrofon atau megaphone. (ABC News: Rudy De Santis)

 

Jan Laczynski kehilangan lima rekannya dalam peristiwa tersebut dan dia mengkhawatirkan Bashir akan kembali berdakwah dan menyebarkan kebencian lagi setelah dia dibebaskan.

"Saya khawatir ini akan menjadi awal dari tindak terorisme di masa depan yang akan terjadi lagi, mengingat kekejaman yang dilakukannya di masa lalu," katanya kepada ABC.

Jan Laczynski mengatakan bahwa mayoritas warga Indonesia adalah orang yang baik namun khawatir ada 'satu persen' orang yang akan terpengaruh dengan ajaran Bashir.

Beberapa anggota keluarga di Australia dari korban yang tewas dalam peristiwa bom Bali tahun 2002 menyampaikan kekhawatiran mengenai rencana pembebasan Abu Bakar Bashir dari penjara hari Jumat (8/1/2021) setelah selesai menjalani masa hukumannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News