Abu Bakr dan Perjuangan Pembebasan Budak

Abu Bakr dan Perjuangan Pembebasan Budak
Kaligrafi nama Abu Bakr di Istanbul, Turki. Foto: Public Domain.

Tidak sedikit budak—baik lelaki dan perempuan--yang dibeli dan kemudian dibebaskan oleh Abu Bakr. Selain Bilal bin Rabbah, tersebut pula nama Amir bin Fuhairah yang setelah bebas bekerja menjadi gembala kambing-kambing peliharaan Abu Bakr.

Menurut Muhammad Husain Haekal, peneliti sejarah Islam yang menulis buku biografi Abu Bakar Siddiq, itulah satu di antara penyebab merosotnya tabungan Abu Bakr, dari empat puluh ribu dirham sebelum Islam, tinggal lima ribu dirham setelah berdakwah memperjuangkan agama baru yang diyakini penuh kebenarannya.

“Keimanan Abu Bakr tidak akan sedemikian tinggi, kalau ia tidak melihat segala perbuatan Rasulullah,” tulis Haekal dalam buku setebal bantal berjudul Abu Bakr As- Siddiq.

Tak hanya harta, tidak jarang Abu Bakr pasang badan membela Nabi Muhammad.

Ambil contoh saat peristiwa di Hijr. Hari itu, sebagaimana dikisahkan Ibnu Hisyam, orang pertama yang menulis biografi Nabi Muhammad, orang-orang berkerubung hendak mengeroyok Muhammad bin Abdullah karena dianggap telah mencela kepercayaan mereka.

Ketika satu di antara orang itu menarik baju Nabi Muhammad, Abu Bakr langsung maju. Dia mempertanyakan perbuatan orang-orang itu sambil menangis.

Karena ketokohan Abu Bakr, yang punya pengaruh di Mekah, orang-orang yang hendak mengeroyok Nabi Muhammad itu pun bubar.   

Lakon Abu Bakr lainnya yang sangat melegenda dalam sejarah Islam adalah saat memverifikasi peristiwa Isra.

Pendek kisah, setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakr dipilih menjadi pemimpin Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News