Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina

Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina
Abu Sayyaf. Foto: ilustrasi AFP

Dalam video yang disebarluaskan pada 2014 itu, terlihat sejumlah pria yang menyatakan kesetiaan mereka kepada ISIS. Sampai sekarang, ISIS masih menjadi kelompok teroris paling keji.

Abu Sayyaf yang dalam bahasa Arab berarti Bapak Pejuang Berpedang dibentuk pada awal 1990-an. Saat itu Abdurajak Janjalani menjadi pemimpinnya. 

Pria asli Basilan itu belajar ilmu teror langsung dari Osama bin Laden di kawasan Timur Tengah. Namun, dia lantas meninggalkan Abu Sayyaf dan membentuk militan baru, Moro National Liberation Front (MNLF).

’’Kelompok ini dibentuk pada 1993 dengan nama Al-Harakat Al Islamiyyah,’’ terang Banlaoi dalam bukunya, Al-Harakat Al Islamiyyah: Essays on the Abu Sayyaf Group. 

Arti nama awal Abu Sayyaf itu adalah gerakan Islam. Namun, Janjalani lantas mengubah namanya menjadi Abu Sayyaf sebagai bentuk penghormatan kepada Abdul Rasul Sayyaf, militan di Afghanistan.

Sebelum 1998, kiprah Abu Sayyaf di bawah komando Janjalani tidaklah terlalu ekstrem. Setidaknya, demikianlah analisis Banlaoi. Namun, setelah Janjalani tewas dalam baku tembak di Basilan pada 1998, Abu Sayyaf menjadi lebih agresif. Kelompok tersebut melancarkan penculikan masal terhadap guru dan siswa di kawasan Tumahubong, pelosok Basilan.

Setelah itu, Abu Sayyaf terbelah menjadi dua kelompok. Kelompok pertama dipimpin adik mendiang Janjalani yang bernama Khadafi Abubakar Janjalani. Kelompok lain dipimpin Galib Andang yang dikenal sebagai salah seorang komandan Abu Sayyaf. Sepak terjang dua kelompok itu justru membuat Abu Sayyaf makin ditakuti.

Abubakar Janjalani lantas tewas dalam bentrokan dengan Angkatan Darat Filipina pada September 2006, sedangkan Andang ditangkap pada 2003 dan kemudian dipenjarakan. Namun, dia lantas dibunuh aparat pada 2005 saat berusaha kabur dari penjara. Setelah 2006, kepemimpinan Abu Sayyaf tidak jelas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News