Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina

Abu Sayyaf, Geng Teroris Paling Mengerikan di Filipina
Abu Sayyaf. Foto: ilustrasi AFP

Meski tanpa seorang atau dua pemimpin yang jelas, Abu Sayyaf tetap melanjutkan terornya. Beberapa pengamat keamanan dan pakar teror internasional menyatakan bahwa Abu Sayyaf terpecah menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Juga, banyak pemimpin dengan metode kepemimpinan dan gaya teror masing-masing.

Kini Abu Sayyaf menjadi tenar karena penculikan dengan tebusan yang mereka lancarkan sejak 2006. Tidak ada lagi penembakan atau ledakan bom oleh teroris Filipina tersebut. 

’’Ideologi jihad kelompok ini bahkan tidak lagi terdeteksi. Tapi, kini mereka dikenal sebagai teroris yang gemar menculik dan minta tebusan,’’ terang Banlaoi.

Dalam sebagian besar aksi mereka, Abu Sayyaf selalu membebaskan sandera setelah mendapat uang tebusan yang diinginkan. 

’’Uang itu kami gunakan untuk membeli senjata dan sebagian lagi kami bagikan kepada para mujahidin,’’ tulis Abubakar Janjalani di akun Abu Sayyaf sebelum ajal menjemputnya.

Abubakar Janjalani menegaskan, Abu Sayyaf tidak pernah menggunakan uang tebusan untuk kepenting pribadi masing-masing. Terutama kepentingan pribadi sang pemimpin. 

Sebagai teroris penculik, Abu Sayyaf juga dikenal anarkistis. Kelompok tersebut cenderung tidak mau bernegosiasi dan memilih senjata sebagai bahasa untuk berunding.

Karena itu, upaya pemerintah Filipina untuk merangkul Abu Sayyaf dan berdamai dengan mereka selalu gagal. Pada Juli 2014, Abu Sayyaf membunuh sedikitnya 21 penduduk muslim yang merayakan Idul Fitri di Jolo. Alasannya, mereka mendukung dialog damai yang digagas pemerintah Filipina untuk menghentikan teror Abu Sayyaf. (CNN/hep/c5/kim)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News