Ada Antek ISIS Susupi #2019GantiPresiden untuk Bikin Chaos
Senin, 10 September 2018 – 23:03 WIB
Bahkan, simpatisan ISIS pada Mei 2018 membuat kerusuhan di Rutan Mako Brimob dan menggorok salah satu anggota Polri dengan pecahan kaca. “Selepas itu, mereka melakukan penyerangan pada anggota polisi dengan cara aksi bom bunuh diri seperti terjadi di Surabaya," bebernya.
Karena itu Adhe menegaskan, ISIS adalah kelompok antidemokrasi. Karena antidemokrasi, maka anggota dan pendukung ISIS tak akan masuk bilik suara saat pemilu untuk mencoblos.
Adhe pun menilai maraknya aksi #2019GantiPresiden telah dimanfaatkan oleh kelompok itu demi mendapatkan momentum. "Bukan demi demokrasi itu sendiri, tapi untuk mencapai tujuan akhir mereka mengganti sistem yang ada di Indonesia saat ini," tegasnya.(jpg/ara/jpnn)
Pengamat terorisme Adhe Bakti menyatakan, pendukung khilafah dan ISIS menunggangi #2019GantiPresiden bukan untuk pesta demokrasi tapi demi kepentingan mereka.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolda Sumsel Minta Mantan Narapidana Turut Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme
- Berantas Terorisme, BNPT Minta Masyarakat Menyaring Konten Radikalisme di Dunia Maya
- Kepala BNPT: Terorisme Kejahatan Kemanusiaan, Tidak Sesuai dengan Nilai Agama
- Prancis Siaga Maksimal Setelah 137 Orang Dibantai Teroris di Rusia
- Kutuk Serangan Teroris di Moscow, Kepala BNPT: Terorisme Ancaman Serius Terhadap Perdamaian Dunia
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow