Ada Apa Ini? Ketua KPU Kok Merahasiakan Foto Elite Partai yang Dipamerkan Harun Masiku

PDIP pun mengajukan permohonan ke MA untuk diberikan wewenang dalam memutuskan siapa yang berhak mengambil suara Nazaruddin.
MA berikut Fatwa MA mengabulkan permintaan PDIP itu. Namun KPU tetap pada putusan bahwa Rezky yang berhak menggantikan Nazarudin.
Arief juga mengakui bahwa Harun datang dengan membawa salinan putusan dari MA kala itu. "Yang saya bisa pastikan dia datang setelah ada keputusan MA dan setelah penetapan perolehan suara," kata Arief.
Jaksa lalu bertanya dokumen apa saja yang dibawa Harun. Mendengar itu, Arief menjawab bahwa Harun membawa surat keputusan MA, surat DPP PDIP dan beberapa foto.
Jaksa kemudian menelisik foto siapa yang diperlihatkan Harun. Namun, Arief merahasiakan identitas yang dia lihat dalam foto itu.
"Foto dia dengan orang-orang yang mungkin dekat dengan dia. Ada lah, tokoh-tokoh besar, pimpinan partai, foto pejabat. Tetapi kan karena itu pertemuan informal, saya tidak mencatat, mendokumentasikan apa pun," kata Arief.
Tak puas dengan jawaban itu, jaksa menanyakan motif Harun menunjukkan foto itu kepada Arief.
Apakah ada upaya untuk menekan, Arief mengaku tidak menerima perlakuan itu.
Ketua KPU Arief Budiman membuka kronologi pertemuannya dengan politikus PDIP Harun Masiku.
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina