Ada Bonus Kunjungan, Auditorium seperti Tempat Piknik

Ada Bonus Kunjungan, Auditorium seperti Tempat Piknik
Tahanan KPK, Djoko Susilo terpaksa Merasakan Berlebaran di Dalam Penjara. Foto: Ricardo/JPNN

Semua dijadikan satu dalam ruangan tersebut. Tanpa sekat pembatas. Pertemuan lebih meriah karena antar keluarga juga bisa saling bersilaturahmi. Ruangan yang luas membuat auditorium mendadak seperti tempat piknik. Piring, minuman kaleng, hingga kontainer kecil bertebaran saat acara makan-makan berlangsung.

Misalnya saat istri Fathanah, Sefti Sanustika, datang bersama ibunya. Dia tampil cantik dengan balutan busana cokelat yang dipadukan dengan kerudung warna-warni bak pelangi. Dia membawa dua kontainer kecil dengan tutup merah muda. Di dalamnya ada ketupat dan opor. ”Bikin sendiri dong. Dari semalam (7/8) bikinnya. Saya ingin makan bersama. Saya juga belum makan. Laper,” katanya lantas masuk lobi utama KPK.

Seluruh kontainer makanan yang dibawa harus melalui proses pemeriksaan sekuriti terlebih dahulu. Setelah barang dinyatakan aman, beberapa barang akan diantarkan sekuriti ke ruang auditorium. Semakin siang, makin banyak keluarga para tahanan yang datang.

Saat keluarga tersebut memasuki ruang auditorium, suasana haru pecah. Para tahanan tidak sabar untuk menggendong atau sekadar mengangkat anaknya tinggi-tinggi. Pembicaraan penuh canda dan tawa terjadi dengan suasana yang lepas. Seakan-akan tidak ada permasalahan hukum yang membuat mereka terpisah.

Sekitar pukul 12.00 lebih sedikit, para keluarga harus menyelesaikan pertemuannya. Namun, tidak semua anggota keluarga para tahanan mau membuka mulut tentang siapa mereka, tujuannya bertemu siapa, dan bagaimana kehangatan yang terjadi saat kembali bertemu. ”Sampai makan dua piring lho. Tadi juga sempat sungkem. Bapak (titip salam) minta maaf ke seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Pertemuan demi pertemuan membuat Sefti makin mantap untuk mengajukan permintaan ruang bilik asmara di Rutan KPK. Entah kapan akan diserahkan. Yang pasti, mantan biduan dangdut itu bilang pasti akan dibuat. Jauh di lubuk hatinya, pelantun tembang PKS (Papa Kini Sendiri) tersebut berharap permintaannya dikabulkan KPK.

Selain Sefti dan Lusi, tampak pula Mia, adik sepupu Neneng Sri Wahyuni. Namun, dia masih malu-malu untuk menceritakan bagaimana pertemuan dengan istri M. Nazaruddin itu. Mia hanya mengatakan singkat bahwa dirinya membawa daging rendang kesukaan Neneng.

Beda lagi Taufik. Adik sepupu Irjen Djoko Susilo itu datang dengan kakak pertama sang terdakwa, Soekarno. Dia tidak membawa makanan karena yakin istri Djoko sudah membawa semuanya. ”Daripada tidak termakan. Apalagi makanan bersantan. Takut basi,” katanya sebelum ke Rutan Guntur.

Cukup banyak tahanan korupsi KPK yang tahun ini merasakan pengalaman pertama melewatkan Hari Raya Idul Fitri di balik jeruji besi. Saat anggota keluarga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News